1. Pengertian merupakan bagian, unsur
dari keputusan
1.1 Pengertian
Mengerti
berarti menangkap inti sesuatu. Inti sesuatu itu dapat dibentuk oleh akal budi.
Yang dibentuk itu adalah suatu gambaran yang 'ideal' atau suatu 'konsep'
tentang sesuatu. Karena itu pengertian adalah suatu gambar akal budi yang
abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.
1.2 Kata
Berpikir
terjadi dengan menggunakan kata-kata akal budi. Kita menggunakan kata-kata,
kalau kita mau menyatakan apa yang kita pikirkan. Karena itu kata adalah tanda
lahiriah (ucapan suara yang diartikulasikan atau tanda yang tertulis) untuk
menyatakan pengertian dan barangnya.
Logika
di sini hanyalah bunyi-bunyi atau tanda-tanda yang berarti (kata-kata yang
merupakan tanda atau pernyataan pikiran dan sesuatu yang dinyatakan dengan
pengertian). Yang terpenting adalah isi kata atau pengertian yang
terkandung didalamnya. Misalnya, contoh : 'Anjing makan tikus'. Yang di
ungkapkan dalam pernyataan itu ialah : baik pengertiannya, maupun bendanya yang
konkret.
1.3 Term
Pengertian
(kata) juga dapat diselidiki dengan sudut yang lain. Sudut yang lain adalah
sudut fungsinya salam suatu keputusan (kalimat) atau sebagai unsur dari
padanya. Tanda atau pernyatan pikiran itu dipentingkan. Yang dipentingkan itu
adalah pengertian-pengertian yang berfungsi sebagai subyek atau presikat dalam
suatu keputusan (kalimat). Karena itu yang disebut term adalah kata atau
rangkaiab kata yang berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu kalimat.
Contoh 'Anjing itu tidur'. Anjing adalah subyek kalimat; tidur adalah predikat
kalimat.
Setiap
term bisa berupa term tunggal atau term majemuk. Term itu tunggal. Kalau terdiri
hanya atas satu kata saja. Misalnya binatang, membeli, mahal, kuda dan
sebagainya. Term itu majemuk atau tersusun, kalau terdiri atas dua atau tiga
kata. Dua atau tiga kata itu bersama-sama merupakan suatu keseluruhan,
menunjukkan satu benda dan berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu
kalimat. Misalnya jam dinding itu mati; lapangan bola kaki penuh rumput dan
sebagainya.
2. Isi dan luas pengertian
Isi
sering juga disebut komprehensi, sedangkan luas sering juga disebut ekstensi.
Isi suatu pengertian hendaknya dicari dalam inti pengertian itu. Sedangkan
luasnya hendaknya dicari dalam benda atau hal mana yang ditunjukkan dengan
pengertian itu.
2.1 Apakah isi pengerian itu?
Isi
pengertian adalah semua unsur yang termuat dalam suatu pengertian. Isi
pengertian dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan: Manakah bagian-bagian
(unsur-unsur) suatu pengertian yang tertentu? Unsur-unsur itu meliputi semua
unsur pokok, unsur hakiki, serta semua unsur yang langsung dapat diturunkan
dari unsur pokok itu. Unsur pokok, hakiki adalah unsur yang menunjukkan inti
sesuatu. Tetapj tidak mencakup unsur-unsur yang tidak hakiki. Misalnya pengerti
dari 'manusia' itu mengandung unsur-unsur pokok, seperti 'berada',
'material', 'berbadan', 'hidup', 'dapat berbicara', 'makhluk sosial' dan
sebagainya. Tetapi pengertian 'manusia' itu tidak mengandung unsur-unsur
seperti 'berkulit hitam', 'berkebangsaan Indonesia', 'berambut keriting' dan
sebagainya.
2.2 Luas pengertian
Merupakan
benda-benda (lingkungan realitas) yang dapat dinyatakan oleh pengertian yang
tertentu.
Orang
membedakan dua macan luas pengertian. Yang disebut luas yang mutlak, yang
lainnya disebut luas yang fungsional. Luas yang mutlak adalah luas pengertian
terlepas dari fungsinya dalam kalimat. Sedangkan luas yang fungsional adalah
luas pengertian dilihat dari sudut fungsinya dalam kalimat. Atau dilihat dari
sudut fungsinya sebagai subyek atau predikat dalam kalimat yang tertentu.
2.3 Kesimpulan Arti dan Luas
Terdapat
suatu hubungan yang kiranya tidak dapat disangkal. Sifat hubungan itu
dijabarkan sebagai berikut :
Semakin banyak isinya, semakin kecil
luas (daerah lingkup)nya. Semakin banyak (besar) isinya hanyalah menyatakan
bahwa benda yang ditunjukkan itu menjadi semakin konkret, nyata dan tertentu.
Dan sebaliknya.
3. Pembagian Kata-kata
Kata
adalah penyataan lahirilah dari pengertian. Tidak sama dengan pengertian yang
sama sering kali dinyatakan dengan kata-kata yang berbeda. Dan sebaliknya.
Kenyataan ini menyebabkan pentingnya dan betapa pentingnya memperhatikan arti
setiap kata itu.
Arti
kata dari dua sudut pandang. Yang pertama ialah arti kata dilihat sebagai
sesuatu yang berdiri sensiri. Arti kata itu dilihat terlepas dari fungsinya
dalam suatu kalimat. Yang kedua ialah arti kata dilihat dari sudut fungsinya
dalam kalimat yang konkret. Yang akhir ini biasanya 'suposisi' term. 'Suposisi'
ialah arti khusus suatu term dalam kalimat yang tertentu, dipandang dari sudut
arti, isi dan luasnya. Karena itu kata (term) perlu dibagikan menurut arti, isi
serta luasnya.
3.1 Dibagi menurut artinya,
terdapatlah kata-kata :
1. Univok (sama suara, sama artinya).
Kata yang menunjukkan pengertian yang sama. Contoh 'anjing'.
2. Ekuivok (sama suara, tetapi tidak sama
artinya). Kata yang menunjukkan pengertian yang berlain-lainan. Contoh 'atap
rumah' atau 'suatu keadaan yang gawat'.
3. Analog (sama suara, sedangkan artinya
di suatu pihak ada kesamaanya, dilain pihak ada perbedaannya). Kata yang
menunjukkan banyak barang yang sama namun serentak juga berbeda-besa dalam kesamaannya
itu.
3.2 Di lihat daru sudut isinya,
terdapatlah kata-kata :
1. Abstrak, yang menunjukkan suatu bentuk
atau sifat tanpa bendanya (misalnya, 'kemanusiaan', 'keindahan') dan konkret,
yang menunjukkan suatu benda dengan bentuk atau sifatnya (misalnya 'manusia').
2. Kolektif, yang menunjukkan suatu
kelompok (misalnya, 'tentara') dan individual, yang menunjukkan suatu individu
saja (misalnua 'Narto' = nama seseorang anggota tentara).
3. Sederhana, yang terdiri dari satu ciri
saja (misalnya, kata 'ada' yang tidak dapat diuraikan lagi) dan jamak, yang
terdiri dari beberapa atau banyak ciri (misalnya kata 'manusia' yang diuraikan
dengan 'makhluk' dan 'berubudi').
3.3 Dan akhirnya menurut luasnya
dapatlah dibedakan:
1. Term singular. Dengan tegas
menunjukkan satu individu, barang atau golongan yang tertentu. Misalnya,
Slamet, orang itu, kesebelasab itu, yang terpandai dan sebagainya.
2. Term partikular. Menunjukkan hanya
sebagian saja dari seluruh luasnya. Artinya, menunjukkan lebih dari satu tetapi
tidak semua bawahannya. Misalnya beberapa mahasiswa, kebanyakan orang, empat
orang muda dan sebagainya.
3. Term universal. Menunjukkan seluruh
lingkungan dan bawahannya masing-masing, tanpa ada yang dikecualikan. Misalnya,
semua orang, setiap dosen, kera adalah binatang dan sebagainya.
Sumber : Alex Lanur OFM, Logika
Selayang Pandang. Penerbit Kanisius. (http://ufay-filsafat.blogspot.com/)
The Gaming Realms Archives - DRMCD
ReplyDeleteGaming Realms 속초 출장샵 has reached a deal with 서귀포 출장마사지 the Wynn Resorts in a $1.7 billion deal worth $400 million. The deal will see May 29, 2022Tesla Motors - Tesla 동두천 출장샵 Motors. May 동해 출장안마 29, 2022Tesla 목포 출장샵 Motors | $1.7 Billion | Tesla Motors. May 29, 2022Tesla Motors | $1.7 billion | Tesla Motors.