Sunday, August 10, 2014

Pengertian (BAB II)

1. Pengertian merupakan bagian, unsur dari keputusan

1.1 Pengertian

Mengerti berarti menangkap inti sesuatu. Inti sesuatu itu dapat dibentuk oleh akal budi. Yang dibentuk itu adalah suatu gambaran yang 'ideal' atau suatu 'konsep' tentang sesuatu. Karena itu pengertian adalah suatu gambar akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.

1.2 Kata

Berpikir terjadi dengan menggunakan kata-kata akal budi. Kita menggunakan kata-kata, kalau kita mau menyatakan apa yang kita pikirkan. Karena itu kata adalah tanda lahiriah (ucapan suara yang diartikulasikan atau tanda yang tertulis) untuk menyatakan pengertian dan barangnya.

Logika di sini hanyalah bunyi-bunyi atau tanda-tanda yang berarti (kata-kata yang merupakan tanda atau pernyataan pikiran dan sesuatu yang dinyatakan dengan pengertian). Yang terpenting adalah isi kata atau pengertian yang terkandung  didalamnya. Misalnya, contoh : 'Anjing makan tikus'. Yang di ungkapkan dalam pernyataan itu ialah : baik pengertiannya, maupun bendanya yang konkret.

1.3 Term

Pengertian (kata) juga dapat diselidiki dengan sudut yang lain. Sudut yang lain adalah sudut fungsinya salam suatu keputusan (kalimat) atau sebagai unsur dari padanya. Tanda atau pernyatan pikiran itu dipentingkan. Yang dipentingkan itu adalah pengertian-pengertian yang berfungsi sebagai subyek atau presikat dalam suatu keputusan (kalimat). Karena itu yang disebut term adalah kata atau rangkaiab kata yang berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu kalimat. Contoh 'Anjing itu tidur'. Anjing adalah subyek kalimat; tidur adalah predikat kalimat.

Setiap term bisa berupa term tunggal atau term majemuk. Term itu tunggal. Kalau terdiri hanya atas satu kata saja. Misalnya binatang, membeli, mahal, kuda dan sebagainya. Term itu majemuk atau tersusun, kalau terdiri atas dua atau tiga kata. Dua atau tiga kata itu bersama-sama merupakan suatu keseluruhan, menunjukkan satu benda dan berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu kalimat. Misalnya jam dinding itu mati; lapangan bola kaki penuh rumput dan sebagainya.

2. Isi dan luas pengertian

Isi sering juga disebut komprehensi, sedangkan luas sering juga disebut ekstensi. Isi suatu pengertian hendaknya dicari dalam inti pengertian itu. Sedangkan luasnya hendaknya dicari dalam benda atau hal mana yang ditunjukkan dengan pengertian itu.

2.1 Apakah isi pengerian itu?

Isi pengertian adalah semua unsur yang termuat dalam suatu pengertian. Isi pengertian dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan: Manakah bagian-bagian (unsur-unsur) suatu pengertian yang tertentu? Unsur-unsur itu meliputi semua unsur pokok, unsur hakiki, serta semua unsur yang langsung dapat diturunkan dari unsur pokok itu. Unsur pokok, hakiki adalah unsur yang menunjukkan inti sesuatu. Tetapj tidak mencakup unsur-unsur yang tidak hakiki. Misalnya pengerti dari 'manusia'  itu mengandung unsur-unsur pokok, seperti 'berada', 'material', 'berbadan', 'hidup', 'dapat berbicara', 'makhluk sosial' dan sebagainya. Tetapi pengertian 'manusia' itu tidak mengandung unsur-unsur seperti 'berkulit hitam', 'berkebangsaan Indonesia', 'berambut keriting' dan sebagainya.

2.2 Luas pengertian

Merupakan benda-benda (lingkungan realitas) yang dapat dinyatakan oleh pengertian yang tertentu.

Orang membedakan dua macan luas pengertian.  Yang disebut luas yang mutlak, yang lainnya disebut luas yang fungsional. Luas yang mutlak adalah luas pengertian terlepas dari fungsinya dalam kalimat. Sedangkan luas yang fungsional adalah luas pengertian dilihat dari sudut fungsinya dalam kalimat. Atau dilihat dari sudut fungsinya sebagai subyek atau predikat dalam kalimat yang tertentu.

2.3 Kesimpulan Arti dan Luas

Terdapat suatu hubungan yang kiranya tidak dapat disangkal. Sifat hubungan itu dijabarkan sebagai berikut :

Semakin banyak isinya, semakin kecil luas (daerah lingkup)nya. Semakin banyak (besar) isinya hanyalah menyatakan bahwa benda yang ditunjukkan itu menjadi semakin konkret, nyata dan tertentu. Dan sebaliknya.

3. Pembagian Kata-kata

Kata adalah penyataan lahirilah dari pengertian. Tidak sama dengan pengertian yang sama sering kali dinyatakan dengan kata-kata yang berbeda. Dan sebaliknya. Kenyataan ini menyebabkan pentingnya dan betapa pentingnya memperhatikan arti setiap kata itu.

Arti kata dari dua sudut pandang. Yang pertama ialah arti kata dilihat sebagai sesuatu yang berdiri sensiri. Arti kata itu dilihat terlepas dari fungsinya dalam suatu kalimat. Yang kedua ialah arti kata dilihat dari sudut fungsinya dalam kalimat yang konkret. Yang akhir ini biasanya 'suposisi' term. 'Suposisi' ialah arti khusus suatu term dalam kalimat yang tertentu, dipandang dari sudut arti, isi dan luasnya. Karena itu kata (term) perlu dibagikan menurut arti, isi serta luasnya.

3.1 Dibagi menurut artinya, terdapatlah kata-kata :

1.     Univok (sama suara, sama artinya). Kata yang menunjukkan pengertian yang sama. Contoh 'anjing'.

2.     Ekuivok (sama suara, tetapi tidak sama artinya). Kata yang menunjukkan pengertian yang berlain-lainan. Contoh 'atap rumah' atau 'suatu keadaan yang gawat'.

3.     Analog (sama suara, sedangkan artinya di suatu pihak ada kesamaanya, dilain pihak ada perbedaannya). Kata yang menunjukkan banyak barang yang sama namun serentak juga berbeda-besa dalam kesamaannya itu.

3.2 Di lihat daru sudut isinya, terdapatlah kata-kata :

1.      Abstrak, yang menunjukkan suatu bentuk atau sifat tanpa bendanya (misalnya, 'kemanusiaan', 'keindahan') dan konkret, yang menunjukkan suatu benda dengan bentuk atau sifatnya (misalnya 'manusia').

2.      Kolektif, yang menunjukkan suatu kelompok (misalnya, 'tentara') dan individual, yang menunjukkan suatu individu saja (misalnua 'Narto' = nama seseorang anggota tentara). 

3.      Sederhana, yang terdiri dari satu ciri saja (misalnya, kata 'ada' yang tidak dapat diuraikan lagi) dan jamak, yang terdiri dari beberapa atau banyak ciri (misalnya kata 'manusia' yang diuraikan dengan 'makhluk' dan 'berubudi').

3.3 Dan akhirnya menurut luasnya dapatlah dibedakan:

1.     Term singular. Dengan tegas menunjukkan satu individu, barang atau golongan yang tertentu. Misalnya, Slamet, orang itu, kesebelasab itu, yang terpandai dan sebagainya.

2.     Term partikular. Menunjukkan hanya sebagian saja dari seluruh luasnya. Artinya, menunjukkan lebih dari satu tetapi tidak semua bawahannya. Misalnya beberapa mahasiswa, kebanyakan orang, empat orang muda dan sebagainya.

3.     Term universal. Menunjukkan seluruh lingkungan dan bawahannya masing-masing, tanpa ada yang dikecualikan. Misalnya, semua orang, setiap dosen, kera adalah binatang dan sebagainya.



Sumber : Alex Lanur OFM, Logika Selayang Pandang. Penerbit Kanisius. (http://ufay-filsafat.blogspot.com/)

1 comment:

  1. The Gaming Realms Archives - DRMCD
    Gaming Realms 속초 출장샵 has reached a deal with 서귀포 출장마사지 the Wynn Resorts in a $1.7 billion deal worth $400 million. The deal will see May 29, 2022Tesla Motors - Tesla 동두천 출장샵 Motors. May 동해 출장안마 29, 2022Tesla 목포 출장샵 Motors | $1.7 Billion | Tesla Motors. May 29, 2022Tesla Motors | $1.7 billion | Tesla Motors.

    ReplyDelete